Daftar Isi
SANTRI.POSJOS.COM – Mengenal Kitab Alfiyah Ibnu Malik, Kitab Ilmu Nahwu paling populer – Kitab Alfiyah Ibnu Malik dikenal sebagai karya Ilmu Nahwu paling populer di dunia Islam. Santri-santi pun hampir seluruhnya mengaji kitab ini, membuatnya menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan ilmiah mereka.
Syarah oleh Ulama Nusantara
Dalam konteks Indonesia, banyak ulama seperti KH Kholil Harun dari Rembang yang mensyarahi kitab ini dengan bahasa Jawa, memberinya nama “Awsatul Masalik.” Perlu dicatat bahwa berbagai ulama Indonesia juga turut menyumbangkan syarah dalam bahasa Arab, seperti kitab “Al-Manahijus Shafiyyah fi Syarhi Alfiyah.”
Keunikan Kitab Al-Manahij Al-Shafiyah
Kitab setebal 220 halaman ini, ditulis dengan bahasa yang sederhana, menawarkan metode pensyarahan yang mudah dipahami. Nama “Al-Manahij Al-Shafiyah” dipilih untuk menekankan metode-metode terbaik dari syarah sebelumnya, menunjukkan kesinambungan ilmu Nahwu yang berkembang.
Penyempurnaan dan Konteks Modern
Penulis, KH Imaduddin Utsman al-Bantani, menyempurnakan kitab ini dengan mengi’rab kalimat sulit dan memberikan makna pada lafal-lafal asing. Dalam contoh-contoh, penulis mencakup topik aktual seperti wabah corona, menjadikannya relevan bagi pembaca masa kini.
Kontribusi Luas Utsman al-Bantani dalam Ilmu
Penting untuk mencatat bahwa Utsman al-Bantani bukan hanya penulis kitab Alfiyah, tapi juga ulama produktif dalam berbagai cabang ilmu keislaman, termasuk Balaghah, Ushul Fiqih, Faraid, Sharaf, Tafsir, kaidah Fiqih, hadits, tajwid, tasawuf, dan lainnya. Salah satu karyanya, “Al-Fikrah Al-Nahdliyyah,” mengulas prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan NU.
Dengan demikian, Kitab Alfiyah Ibnu Malik tidak hanya menjadi warisan ilmu Nahwu, tetapi juga mencerminkan kontribusi luas ulama Nusantara dalam memperkaya tradisi keilmuan Islam.