Daftar Isi
SANTRI.POSJOS.COM – Apakah J!ma Itu Baik Apa Tidak Ya? – Dalam pengkajian Kitab Fathul Izar, kita akan mengeksplorasi konsep Jima (hubungan intim) dan pemahaman Islam terhadapnya.
NB : Postingan ini sudah di update menjadi postingan video. Anda bisa “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Imam Jalaludin Abdurrahman assuhi menjelaskan tentang tata cara bersenggama dengan baik.
Pentingnya Konteks
Imam Jalaludin Abdurrahman assuhi menyatakan bahwa Jima sebaiknya dilakukan pada saat gemuruhnya syahwat dan tersedia manik yang cukup di dalam tubuh.
Proses ini mengacu pada pemenuhan kebutuhan biologis dan pencegahan potensi bahaya bagi tubuh.
Tanggung Jawab dan Komunikasi dalam Hubungan Suami-Istri
Ketika salah satu pasangan memiliki dorongan yang tinggi untuk berhubungan !ntim sedangkan yang lainnya tidak, penting bagi keduanya untuk berkomunikasi dengan baik. Ini melibatkan kesabaran, pengertian, dan kompromi dari kedua belah pihak.
Tanggung Jawab Suami dan Istri
Suami Sakit:
Sang istri perlu bersabar ketika suami sedang sakit sehingga tidak dapat berhubungan !ntim.
Istri Sakit:
Suami harus lebih bersabar jika sang istri tidak dapat memenuhi keinginan !ntim karena sakit.
Keseimbangan dalam Komunikasi
Penting bagi kedua pasangan untuk mengungkapkan kebutuhan dan keinginan mereka secara terbuka dan lembut.
Komunikasi yang baik memungkinkan pasangan untuk memahami dan mendukung satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Kode dan Komunikasi Halus
Menggunakan kode atau tindakan halus seperti memilih pakaian yang menarik dapat membangkitkan gairah dan mengkomunikasikan keinginan secara tidak langsung antara pasangan.
Kesimpulan
Berhubungan !ntim dalam Islam tidak hanya tentang pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi juga tentang komunikasi yang baik, pengertian, dan penghormatan terhadap pasangan.